Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.
Tentu tidak diragukan lagi, bahwa salah satu di antara nama-nama Allah adalah Al-Ghafûr dan Al-Ghaffâr (Yang Maha Pengampun), At-Tawwab (Maha Penerima Tobat), Ar-Rahim (Yang Maha Penyayang), dan Ar-Rahman (Yang Maha Pengasih). Di antara bentuk rahmat-Nya dan karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya adalah bahwa Dia menerima tobat orang yang bertobat, mengampuni dosa orang yang kembali kepada-Nya. Allah berfirman (yang artinya):
Semuanya ini bertujuan untuk membuat pintu harapan tetap terbuka di hadapan orang-orang yang berdosa, orang-orang kafir, orang-orang musyrik, orang-orang munafik, dan orang-orang yang melakukan maksiat di antara Umat Islam. Allah menerima tobat dari hati yang ikhlas serta mengadu dengan tulus kepada-Nya, dan pelakunya memenuhi semua syarat-syarat tobat. Ini adalah hal yang harus diyakini.
Adapun angan-angan yang dilarang adalah berharap akan mendapatkan pengampunan Allah, masuk Surga, dan dekat dari Allah Sang Pemilik bumi dan langit, tapi tetap berada dalam kekufuran atau dosa-dosanya, tanpa mau bertobat darinya. Allah berfirman (yang artinya): “Dan mereka (Kaum Yahudi dan Nasrani) berkata: 'Sekali-kali tidak akan masuk Surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani'. Hal itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: 'Tunjukkanlah bukti kebenaran kalian jika kalian adalah orang yang benar'.” [QS. Al-Baqarah: 111].
Wallahu a`lam.