Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.
Mengunjungi gua Hira' bukanlah sebuah ibadah, sehingga saudara penanya harus bertanya: Mengapa Nabi tidak mengunjungi kembali gua Hira'? Memang Rasulullah
pernah menyendiri di gua Hira' untuk beribadah, sebelum diangkat menjadi nabi. Namun setelah Allah—Subhanahu wa Ta`ala—mengaruniakan tugas kenabian kepada beliau, beliau tidak pernah lagi datang ke gua tersebut.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, "Nabi
tinggal di Mekah sebelum Hijrah selama sekian belas tahun, lalu memasuki Mekah saat melakukan Umrah Qadha', dan (memasukinya pula) pada saat Fathu Makkah, lalu beliau tinggal di sana selama hampir 20 malam, kemudian datang kembali ke sana ketika menunaikan Haji Wada` dan tinggal di sana selama empat malam. Saat itu, jarak gua Hira' dengan beliau begitu dekat, tetapi beliau tidak pernah lagi mendatanginya. Sebabnya adalah karena gua ini dahulu sering mereka datangi di zaman Jahiliah. Konon dikatakan bahwa Abdul Muththalib adalah orang yang mengajari mereka untuk mendatangi gua ini, karena mereka belum memiliki ibadah-ibadah Syar`i yang dibawa oleh Rasulullah
setelah diangkat sebagai nabi, seperti shalat dan iktikaf di mesjid-mesjid. Setelah semua ibadah ini datang, tidak ada lagi keperluan untuk mendatangi gua Hira'."
Wallahu a`lam.