Segala puji bagi Allah dan shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.
Pertama, harus diketahui bahwa Luth, seperti para nabi lainnya, membawa dan mengajak umatnya kepada ajaran tauhid. Sebagaimana disinggung oleh Allah—Subhanahu wata`ala—secara global dalam Al-Quran. Di antara ayat yang menjelaskan hal itu adalah firman Allah (yang berarti):
Jika Anda sudah memaklumi hal ini, sesungguhnya kemusykilan dalam masalah ini secara umum telah hilang. Akan tetapi, tinggal pertanyaan kenapa Al-Quran tidak menyebutkan kisah Luth menyeru kaumnya kepada tauhid secara khusus, sebagaimana nabi-nabi yang lain?
Barangkali penyebabnya adalah karena demikian kejinya perbuatan yang dilakukan oleh kaum Luth, dan begitu bertentangan dengan naluri manusia serta syariat Allah. Mereka melakukan dosa yang tidak pernah diperbuat oleh manusia sebelumnya. Yang paling menonjol adalah kecenderungan mereka berhubungan seksual dengan sesama laki-laki. Al-Quran secara jelas menyebutkan pengingkaran Nabi Luth terhadap perbuatan mereka tersebut, seperti diabadikan dalam ayat (yang artinya): "Dan (Kami juga telah mengutus) Lûth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala ia berkata kepada mereka, 'Mengapa kalian mengerjakan perbuatan keji ini yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia) sebelum kalian? Sesungguhnya kalian mendatangi laki-laki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita. Bahkan kalian adalah kaum yang melampaui batas'." [QS. Al-A`raf: 80-81]
Wallahu a`lam